19/AUG/2017: DAJJAL MENGIRIMKAN BADAI

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamu’alaikum.

Aku melihat mimpi ini pada 19 Agustus 2017. Aku sedang berada di atas atap sebuah rumah yang sangat besar yang mana rumah tersebut terhubung dengan rumah-rumah kecil lainnya, yaitu rumah-rumah di mana aku dan juga beberapa orang muslim lainnya tinggal. Di kejauhan, aku melihat dua rumah besar yang terpisah dan di sekitar mereka ada beberapa rumah kecil di mana orang-orang muslim juga tinggal, dan di sekitar sana ada beberapa bangunan besar yang megah.

Lalu aku melihat orang-orang membuat sebuah pesawat besar bersama-sama, tapi mereka memperbaiki mesin hanya pada satu sayap, sedangkan sayap satunya tidak diperbaiki.

Ketika pesawat itu mulai terbang, aku terkejut. Aku berkata, “orang macam apa yang mau membuat pesawat begitu besar namun tidak memperbaiki kedua sisi sayapnya sebelum terbang? Pesawat ini akan hancur begitu lepas landas dan akan menyebabkan banyak kerusakan!” Dan kemudian aku melihat pesawatnya berbelok sedikit, dan tiba-tiba ia lepas kendali dan terbang ke arah rumahku. Aku jadi ketakutan. Dampak dari kejadian tersebut menciptakan ledakan yang sangat besar yang menyebabkan aku sampai terjongkok karena kaget. Aku mengumpulkan keberanian dan bangkit.

Aku melihat bahwa pesawat itu mendarat di atas rumah yang berdekatan denganku dan rumah itu hancur lebur. Percikan api jatuh di mana-mana, sehingga menyebabkan tembok di rumah kami terbakar. Orang-orang di dalam rumah kami menjadi ketakutan, dan berkata, “siapa yang melakukan ini?”

Lalu aku mencari dan melihat tempat dari mana pesawat ini lepas landas. Di dekat tempat tersebut, aku melihat dajjal sedang berada di atap sebuah rumah. Aku kaget dan bingung, apa yang sedang dia lakukan di sana? Dia sepertinya sedang melakukan sesuatu yang aneh. Lalu dia menggunakan kekuatannya untuk menyatukan angin dan awan, dan semacam badai yang mengerikan pun terbentuk. Dia mengirimnya ke tempat di mana dua rumah besar dan beberapa rumah kecil berada.

Badainya amat-sangat mengerikan sehingga kaum muslimin menjadi takut hanya dengan melihatnya saja. Badai berhenti di atas rumah-rumah itu. Awan gelap yang tebal dengan kilat dan angin kencang terus melayang di atas atap rumah-rumah mereka, berputar-putar seperti amukan badai tornado yang amat besar.

Rasanya seolah-olah badai itu akan menghancurkan segalanya. Badai itu teramat-sangat besarnya sehingga awan-awannya sampai ke atap rumahku. Sebuah teror dahsyat sedang dikirimkan ke rumah-rumah umat muslim. Tidak ada seorang muslim maupun ulama manapun yang sanggup mengumpulkan keberanian untuk berkata apapun. Semua muslim mulai berdoa kepada Allah ﷻ untuk menghentikan badai ini atau menyelesaikannya. Aku berkata, “dajjal-lah yang melakukan semua ini, lebih baik kita berusaha melakukan sesuatu diiringi dengan doa.” Aku sedang memerhatikan dajjal. Dia nampak sedang melihat ke arah langit dan seperti sedang memikirkan sesuatu. Aku berkata dalam hati, apa yang sedang dilihatnya dan apa yang sedang ditunggunya? Lalu tiba-tiba dajjal mengangkat tangannya ke langit dan melakukan sesuatu. Aku memutuskan bahwa sebaiknya aku segera pergi ke bawah sana dan berusaha mencegah kejahatan yang berikutnya.

Begitu aku pergi, hujan mulai turun. Di saat aku berjalan turun, aku menyadari bahwa langit-langit rumah telah dipenuhi oleh kucuran air. Aku berkata, “apa ini? Air hujan bocor dari atap? Padahal tidak ada satu lubang-pun!” Lalu aku melihat pada satu lantai dibawahnya, air juga keluar dari langit-langit seperti sebelumnya. Aku menjadi sangat ketakutan, berpikir, bagaimana mungkin ini terjadi? Ini akan menghancurkan rumah kita secara keseluruhan! Aku melihat orang-orang yang lain dan mereka juga nampak khawatir.

Lalu aku pergi berbalik ke atap. Hujan amat-sangat lebat sehingga tidak ada apapun yang dapat terlihat di kejauhan. Aku melihat ke tepi dan menemukan bahwa air telah memenuhi seisi rumah. Airnya menekan ke sekeliling rumah dengan sangat keras, sampai-sampai aku merasa airnya akan dapat menghancurkan dinding-dinding. Aku menatap ke arah pintu utama dan ternyata pintunya tertutup. Aku menjadi terguncang melihat kekuatan dajjal.

Aku berkata, “aku harus membuka pintu itu agar airnya dapat keluar dan tekanannya hilang sebelum dindingnya hancur.” Aku pun pergi ke lantai dasar dan melihat banyak orang yang tenggelam
dalam air. Aku berenang menuju pintu utama dan mencapainya. Airnya mendorongku ke belakang dengan kuat tapi aku berhasil membuka pintunya.

Semua air yang ada pun keluar dan kami semua selamat. Mereka berkata, “Qasim, seandainya kau tidak sempat membuka pintunya, maka kita semua pasti tenggelam.” Lalu tiba-tiba, beberapa tentara datang dan memperingatkan kami sehubungan orang-orang yang sedang menyerang rumah-rumah kami. Orang-orangpun menjadi stres dan berkata, “bagaimana mungkin satu masalah baru saja selesai, sekarang sudah ada masalah baru lagi?” Saat para tentara itu pergi, aku memutuskan untuk mengikuti mereka demi melindungi orang-orang yang tidak bersalah. Tapi kemudian aku berhenti dan menyadari, bahwa aku membutuhkan amunisi untuk melawan. Setelah mencari-cari di sekeliling rumah, di dalam sebuah kamar aku menemukan beberapa amunisi, berikut sebuah senjata besar dengan sebuah teropong dan juga sepasang seragam. Aku melihat bagian belakang rumah itu agak hancur dan ada sebuah rumah lain di sisi lain dindingnya. 

Kemudian aku kembali ke jalan sebelumnya.Tentara-tentara tersebut sedang memerangi beberapa orang namun amunisi mereka tidak kuat dan hampir habis sementara musuh-musuh terlalu kuat.
Musuh-musuh tersebut memiliki sebuah benteng pertahanan yang sangat kokoh sehingga keadaan pihak tentara jadi kurang menguntungkan. Aku bersembunyi dengan baik lalu mulai mengintai melalui teropong yang membuatku mampu melihat tembus dinding dengan sangat jelas. Aku mulai membidik dan mengaktifkan senjata yang mampu menembus dinding dan mengenai musuh itu. Musuh tersebut jatuh dan pingsan. Aku jadi tercengang dan berpikir, “senjata apa ini?” Aku mengaktifkan senjata tersebut beberapa kali lagi dan akhirnya semua musuh pingsan. Tentara-tentara itu juga melihatku dan juga jadi terkejut melihat senjata itu. Aku berkata kepada mereka, “musuh-musuh ini sangat kuat dan hanya senjata ini jenis ini yang dapat menghentikan mereka.” 

Kemudian kami pergi ke sebuah ruangan dan disana ada seorang laki-laki yang mengendalikan seluruh gedung.” Setelah melihatnya, aku mengetahui bahwa dia adalah seorang pembantu dajjal. Aku menangkap orang itu dan berkata kepada para tentara, “jaga dia dengan baik! Dia mengetahui dimana keberadaan pemimpinnya.” Aku tidak memberitahukan kepada para tentara bahwa dajjal-lah yang telah mengirim orang-orang ini.

Kemudian kami kembali, dan para tentara berkata bahwa semua musuh telah ditaklukkan dan semua orang menjadi bahagia. Mereka berkata, “Qasim telah mengalahkan semua musuh-musuh ini disaat kami tidak dapat melakukan apapun.” Orang-orang menjadi terkejut, dan berkata, “Qasim, bagaimana kau dapat mengalahkan musuh-musuh ini? Dari mana kau mendapatkan senjata dan seragam? Apakah kau seorang tentara?” Aku berkata, “ya, aku adalah tentara Allah ﷻ dan aku mampu mengalahkan musuh-musuh itu semata-mata karena pertolongan Allah ﷻ.” Lalu aku memikirkan tentang dajjal dan aku berkata, “ini baru permulaan.”

Qasim juga berkata, “aku tidak mendapat kesempatan untuk melihat bagaimana parahnya kerusakan yang terjadi lantaran badai tersebut, itu karena saking derasnya hujan.”